TERUNGKAP ‼️ Bharada E Mar4h R3konstruksi Tak Sesuai, R3konstruksi Masih Versi Sambo

Hasil rekonstruksi pembunuhan Brigadir J jadi sorotan.

Terkuak sejumlah fakta-fakta dari proses rekonstruksi.

Jalani rekonstruksi bersama Ferdy Sambo dan ketiga tersangka lain, Bharada E sempat marah.

Bukan tanpa alasan, rupanya Bharada E marah lantaran merasa dipaksa beradegan sesuai versi Ferdy Sambo.

Bharada E yang memilih jujur pun menolak setiap adegan yang tidak sesuai dengan yang ia alami saat diminta menghabisi Brigadir J.

Kendati diawasi oleh Ferdy Sambo, Bripka RR, dan Kuat Maruf dari belakang, nyali Bharada E nyatanya tak ciut.

Ini artinya Bharada E yang kini menjadi justice collaborator atau saksi pelaku yang mau bekerja sama dengan penegak hukum, tetap pada keterangannya semula terkait kasus penembakan Brigadir J,

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias dalam tayangan Inews TV, Rabu (31/8/2022).

"Jadi sempat awal-awal, ketika ada proses penolakan adegan yang tadi saya sampaikan itu, Bharada E sempat marah.

Dia marah tapi ya emosi sesaat, setelah itu selesai.

Karena dia baru memahami bahwa memang masing-masing tersangka itu punya pikiran dan ingatan masing-masing.

Jadi nggak bisa memaksakan, karena mereka punya versi masing-masing dan ingatannya berbeda-beda," beber Susilaningtias.

Namun selanjutnya, kata Susilanintias kemarahan Bharada E bisa diredakan pihaknya dan diberikan pemahaman.

Jika memang adegan tidak sesuai menurut Bharada E, kata Susilaningtias, Bharada E menolak memperagakannya dan dilakukan pemeran pengganti.

"Sebenarnya Bharada E ini semangat sekali untuk mengungkapkan kejujuran dan fakta.

Makanya kemarin itu dia mau hadir secara langsung menjalani rekonstruksi, meski sempat marah.

Saat ini emosinya stabil dan dia tetap pada keterangannya sebelumnya," kata Susilaningtias.

Dimana menurut Bharada E, ia hanya diperintahkan saja oleh Ferdy Sambo melakukan penembakan terhadap Brigadir J, dan tidak tahu soal perencanaan pembunuhan yang dilakukan para tersangka lain.

Dalam rekonstruksi, kata Susilaningtias, Bharada E mencoba menerima jika para tersangka lain melakukan adegan yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau kejadian sesungguhnya.

Tapi ada hal-hal krusial yang memang menurut Bharada E enggak seperti itu kejadiannya.

Jadi ada hal yang sangat substantif dan dia tetap pada kesaksian dia yang sebelumnya atau keterangan dia sebelumnya.

Meski sempat marah dengan adanya reka adegan yang menurut dia ini tidak sesuai pada saat kejadian, dia tetap kepada keterangan dia semula," ujarnya.

"Jadi dia tidak mau mengubah keterangan dan dia tetap dengan keterangan dan kesaksian sebelumnya, saat rekonstruksi itu," kata Susilaningtias.

Sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan terdapat dua pengakuan berbeda soal penembakan Brigadir Yosua atau Bharada E.

Yakni menurut versi Bharada E dan versi Ferdy Sambo.

Perbedaan pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo membuat reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J akhirnya dibagi 2 versi diperagakan dalam dua versi.

Bharada E harus menggunakan pemeran pengganti ketika menembak Brigadir J sesuai keterangan Ferdy Sambo dan juga sebaliknya.

"Iya dalam konfrontir mereka ada beberapa pihak yang menolak, terutama dari FS yang menolak.

Kalau dia menolak berarti kita pakai pemeran pengganti," kata Andi Rian.

Ia mencontohkan, perbedaan keterangan dantaranya terkait posisi Bharada E saat penembakan Brigadir J.

"Menurut FS, dia di kiri, tapi menurut RE dia di kanan.

Kalau mereka tidak sepakat, kita harus menggunakan pemeran pengganti," ujarnya.

Pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo yang berbeda, kata dia, bakal diuji di persidangan.

"Keterangan RE dan FS ada yang tidak sesuai, silahkan masing-masing mempertahankan.

Nanti kita faktakan di pengadilan dan diuji di sana," kata Andi.

ADEGAN Putri Tidur, Brigadir J Duduk di Kamar, Pengamat Curiga: Katanya Pelecehan Tapi Ga Ada Adegan

Sementara itu, pengamat kepolisian menyebut tak ada adegan pelecehan seperti yang dituduhkan Putri kepada Brigadir J saat rekonstruksi.

"Terkait pelecehan seksual.

Di mana pelecehan seksualnya ? enggak tergambar sama sekali dalam rekonstruksi," kata Bambang Rukminto.

"Yang ketiga, ada pengakuan Bharada Eliezer bahwa Ferdy Sambo ikut menembak tapi tidak tergambar juga dalam rekonstruksi," timpal Aiman Witjaksono presenter Kompas TV.

Selain Bambang, Pakar hukum pidana Universitas Al Azhar Suparji Ahmad juga mengurai reaksinya usai melihat adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.

Menurut Suparji Ahmad, rekonstruksi yang berlangsung hari ini tidak sesuai dengan ekspektasi semua orang.

"Saya kira ini rekonstruksi tidak sesuai dengan ekspektasi publik karena tidak menggambarkan imajinasi publik dan tidak menggambarkan fakta yang mengemuka di publik," imbuh Suparji Ahmad.

Lebih lanjut, Suparji Ahmad pun menyebut bahwa rekonstruksi kasus Brigadir J hari ini justru akan menyisakan perbincangan baru.

Sebab banyak hal-hal tak logis di dalamnya.

Adegan Brigadir J lesehan di samping tempat tidur yang dipakai Putri Candrawathi (Polri TV)

"Belum ada kebenaran karena semuanya masih tidak logis.

Mengingat tadi pelecehan seksualnya tidak ada.

Perencanaan pembunuhannya juga tidak nampak di situ, itu sangat mendasar.

Kalau kita menggunakan alur cerita yang berkembang selama ini juga tidak logis.

Apa yang terjadi dalam rekonstruksi ini justru menimbulkan sebuah narasi baru yang menyisakan perbincangan baru yang akhirnya tidak menjawab," pungkas Suparji Ahmad.

Hal tak logis itu menyangkut dua hal penting.

Yakni soal adegan pelecehan yang tak ada di rekonstruksi.

Serta soal bagaimana perencanaan pembunuhan tersebut dibuat Ferdy Sambo CS.

Katanya pelecehan seksual tapi tidak ada adegan apapun.

Katanya pembunuhan berencana tapi tidak kelihatan bagaimana merencanakan, memberikan senjata, menggunakannya, bagaimana anatomi perkara ini jadi jelas," kata Suparji Ahmad.

"Alur cerita ini antara Magelang, Saguling dan Duren Tiga itu kan tidak nampak secara utuh.

Konstruksi pembunuhan berencana itu kan ada perencanaan, masa yang tenang, memikirkan, menimbang-nimbang, itu tidak kelihatan," sambungnya.

Posting Komentar untuk "TERUNGKAP ‼️ Bharada E Mar4h R3konstruksi Tak Sesuai, R3konstruksi Masih Versi Sambo"