Waduh Ada Fakta Baru Terungkap Dalam Proses Pencarian Eril, Swiss Diprediksi Bakal Dilanda Badai

Kolase shutterstock.com dan Instagram Emmeril Khan

Emmeril Kahn hilang di Sungai Aare, Swiss

Kabar terbaru dari pencarian Eril.

Eril adalah anaknya Ridwan Kamil.

Eril sampai sekarang belum ditemukan.

Pasca hilang saat berenang di Sungai Aare, Eril tak kunjung ditemukan sampai sekarang.

Ya hingga saat ini Kepala kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yaitu Emmeril Kahn Mumtadzl masih terus dilakukan di sungai Aare, kota Bern.

Hingga kini, pencarian pria yang akrab disapa Eril itu sudah berjalan enam hari.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, Kepolisian Maritim Bern masih belum bisa menemukan Eril yang diduga terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss.

Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Eril masih berfokus pada area di dua pintu air, serta patrol intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.

Untuk memaksimalkan upaya pencarian, Polisi Maritim Bern juga telah berkomunikasi dengan berbagai komunitas di sepanjang bantaran Sungai Aare.

Di antaranya adalah Komunitas Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.

Namun sayangnya, di saat Eril belum ditemukan, kabarnya Kota Bern dalam waktu dekat akan dilanda cuaca buruk.

Menurut prakiraan cuaca, kota Bern diprediksi akan hujan beberapa hari ke depan dengan badai di area pegunungan.

Tentunya hal ini akan sangat berdampak pada proses pencarian Eril karena berpengaruh pada kondisi air Sungai Aare.

Namun, Polisi Maritim Bern tetap akan berupaya melanjutkan pencarian intensif dengan metode yang sama yaitu patrol darat, perahu dan drone.

Sedangkan keputusan untuk menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam di kota Bern yang tidak menentu.

Tak hanya Polisi Maritim, kedua orangtua Emil yaitu Ridwan Kamil dan Atalia Praratya juga berusaha mandiri dengan memerika langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare.

Sebagai informasi, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bernama Eril dikabarkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022) pukul 11.24 waktu setempat.

Dalam siaran pers KBRI Bern menyebutkan bahwa upaya pencarian intensif masih berlangsung dan akan terus dilanjutkan.

Di tengah upaya pencarian tersebut, Wali Kota Bern, Alec Van Graffenried turut menyampaikan ucapan simpatinya kepada Ridwan Kamil pada Senin 30 Mei.

Video kunjungan Walikota Bern kepada Ridwan Kamil di tengah pencarian terhadap Eril dibagikan oleh akun Twitter @jabarprovgoid.

Dalam sebuah video singkat, Ridwan Kamil yang mengenakan baju luaran berwarna krem tampak berbincang dengan Walikota Bern di pinggir sungai.

Ridwan Kamil juga tampak didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad.

Tampak sulit menutupi kesedihannya, mata Gubernur Jawa Barat itupun tampak sembab dan menahan tangis.

(Update pencarian putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn (Instagram Emmeril Kahn dan Instagram.com/@engrmartie)

Melalui cuitannya, akun Twitter @jabarprovgoid mengabarkan soal kunjungan tersebut.

"Senin pagi (30/5/2022) orang tua Sdr. Eril, Bapak @ridwankamil dan Ibu @ata_lia, ditemani Duta Besar Muliaman Hadad, dikunjungi oleh Walikota Kota Bern, Alan Van Graffenried," tulis akun Twitter @jabarprovgoid dikutip TribunStyle.com, Selasa, (31/5/2022).

Dalam kunjungan tersebut, Walikota Bern menyampaikan simpati kepada Ridwan Kamil dan Atalia Praratya atas musibah yang menimpa putra mereka.

"Walikota Bern menyampaikan simpati yang mendalam kepada kedua orang tua Sdr. Eril," lanjutnya.

Lewat kunjungan tersebut, Walikota Bern juga akan mendukung pencarian terhadap Eril dilakukan secara optimal.

"Mayor Graffenried menyampaikan dukungan optimal dalam upaya pencarian Sdr. Eril," lanjut cuitan tersebut.

Seperti diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz terseret arus ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Saat kejadian itu berlangsung, Emil bersama dengan sang adik, Camillia Laetitia Azzahra dan seorang kawan mereka.

Camillia Laetitia Azzahra dan kawan mereka berhasil selamat dengan menepi ke pinggir sungai.

Sayangnya, Eril justru terbawa arus hingga belum ditemukan di hari ke-6 pasca kejadian.

(Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai ini Emmeril Khan Mumtadz, putra Ridwan Kamil, yang terseret arus Sungai Aare, Jumat (27/5/2022). Pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz dihenatikan sementara pada hari ini, Jumat (26/5/2022). (Kolase/Daniel Schwen/Commons Wikipedia/IG @emmerilkahn)

Kendala Pencarian Eril

Selain Tim SAR dan polisi Swiss, seorang WNI di Swiss juga ikut menjadi relawan pencarian Eril.

Bersama rekannya, pria bernama Baruno Wiro Nugroho ini menyusuri Sungai Aare di kota Bern, tempat Eril terseret arus.

Ia pun mengungkapkan kendala yang dihadapi ketika berpartisipasi dalam pencarian tersebut.

Menurut penuturan Baruno, sejak kabar hilangnya Eril mencuat, banyak WNI datang ke Sungai Aare dari berbagai wilayah.

Mereka ikut membantu pencarian putra pasangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya itu dengan perahu karet atau berjalan kaki.

"Kami melakukan pencarian itu tidak hanya masuk ke air, tapi di sekitarnya.

Kanan-kiri sungai itu ada jalan setapak, jadi ada WNI yang melakukan pencarian itu jalan," kata Baruno dilansir TribunStyle.com dari kanal YouTube Tribun Jogja Official, Selasa, (31/5/2022).

"Kami berempat melakukan pencarian langsung di sungainya, menggunakan perahu karet," imbuhnya.

Adapun kedalaman sungai Aare hanya berkisar maksimal 3 meter.

Sementara air sungai berada di sekitar suhu 13 derajat celcius dengan suhu udara di bawah 20 derajat celcius.

Di beberapa lokasi, bagian dasar sungai bahkan terlihat jelas karena kejernihan air yang berasal dari lelehan Gletser tersebut.

(Sosok Heinrich, Orang yang Selamatkan Adik Eril Saat Insiden Sungai Aare, Peluk Ridwan Kamil (Istimewa/Internet)

"Air sungai di Swiss itu jernih dibandingkan sungai-sungai di Indonesia," terang Baruno.

Menurut Baruno, ia mengalami sejumlah kendala ketika menyusuri sungai menggunakan perahu.

Selain tenaga yang terkuras karena penggunaan dayung manual, penglihatannya juga terganggu akibat pantulan air.

Pria yang sudah berada di Swiss selama 16 tahun ini mengaku cahaya yang berkilau di air bisa mengganggu pandangan para relawan.

"Pada saat melakukan pencarian kita kan manual, kita hanya menggunakan visual, tidak ada alat khusus untuk melakukan pencarian," tutur Bruno.

"Kadang-kadang namanya posisi visual itu kan ada titik-titik tertentu yang karena ada pantulan cahaya itu tidak bisa kita lihat ke dalam."

"Kalau pas ada cahaya memantul dari air itu sulit juga, bukan hanya karena kekeruhan air," pungkasnya.

(Grid.id/Ragilita)

Artikel ini diolah dari Grid.id dengan judul: Kota Bern Diprediksi Akan Hujan Beberapa Hari ke Depan, Begini Rencana Pencarian Anak Ridwan Kamil yang Hilang

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Lihat artikel asli

Posting Komentar untuk "Waduh Ada Fakta Baru Terungkap Dalam Proses Pencarian Eril, Swiss Diprediksi Bakal Dilanda Badai"