URGENT!Bayi Guru Ngaji Harus Operasi Dinding Perut

Cerita

Seharusnya bahagia menyelimuti tiap kali menyambut kelahiran anggota baru di keluarga, namun kepedihan merenggutnya begitu saja. Putra kedua Pak Abdul dan Bu Suryati lahir kritis dengan usus terburai keluar! Bayi mungil yang diberi nama Siti Maryam itu harus jalani operasi & perawatan intensif ratusan juta. Tanpa pembedahan, Pak Abdul dan Bu Suryati bisa kehilangan anak keduanya.. 

Di tengah keterbatasan biaya akibat himpitan ekonomi, Bu Suryati hanya bisa memeriksakan kandungannya ke bidan setempat. Rasa bahagia menyambut kedatangan anggota baru di rumah tiba-tiba direnggut pilu. Tangis kepedihan membanjiri ruang persalinan. 

1 Mei 2022. Minggu 33 kehamilan Bu Suryati sudah alami kontraksi hebat. Panik, bergegas ia pergi ke Bidan diantar sang suami. Nahas, Bidan angkat tangan karena ada kelainan di janin Bu Suryati hingga ia harus dirujuk ke RS untuk jalani operasi.

Perjuangan untuk melahirkan Siti Maryam begitu terjal. Lagi-lagi Bu Suryati dapat penolakan dari RS rujukan Bidan karena tak punya alat memadai untuk lakukan operasi. Ia harus kembali menahan pedihnya kontraksi menuju RS besar di Kota Bandung.

Sirine ambulance memekik telinga membelah jalanan Bandung yang padat. Di dalamnya, Bu Suryati bersama Pak Abdul terus bergenggeman tangan. Mulut mereka tak henti memanjatkan doa semoga jabang bayi lahir dengan selamat.

Tiba di IGD, sejumlah perawat dengan sigap menyambut Bu Suryati dan langsung membawanya ke ruang operasi usai pemeriksaan. Suasana ruangan begitu mencekam tatkala bayi Maryam lahir berbeda dari sang kakak.

Darah terus mengalir seiring tubuh Maryam berhasil dikeluarkan. Maryam lahir kritis TANPA DINDING PERUT! Organ vitalnya terburai di luar perutnya tanpa lapisan pelindung lewat lubang di dekat tali pusarnya..selang hitungan detik setelah lahir, ia dilarikan ke NICU tanpa sempat rasakan pelukan hangat ayah ibunya karena darah terus mengalir.

Maryam harus dirawat intensif setidaknya 30 puluh hari untuk bisa jalani operasi pemasukan usus ke dalam perutnya. Ia harus berjuang menopangkan hidup pada alat-alat medis sejak hari pertama lahir ke dunia. 

Tanpa operasi dan perawatan intensif di NICU, Maryam terancam komplikasi infeksi yang bisa merenggut nyawanya .. 

Perjuangannya diiringi tangis pilu ayah ibunya yang hanya bisa menatap Maryam dari balik kaca inkubator sesekali. Bobot tubuhnya lambat naik karena Maryam harua berpuasa seiring dengan organ vitalnya yang masih sangat rentan. 

Pak Abdul dan Bu Suryati pasrah. Ikhtiar dan doa terus mereka lakukan agar bisa segera mendekap Maryam dan membawanya pulang dalam kondisi sehat. 

Mirisnya, biaya operasi dan perawatan di NICU bukan perkara mudah bagi Pak Abdul. Bila mengingat upahnya sebagai guru ngaji di pesantren Margaasih Bandung hanya hasilkan 50 ribu/hari. Sangat tak sebanding dengan biaya RS yang mencapai ratusan juta.. 

Dalam doa yang tulus, Pak Abdul dan Bu Suryati berharap segera selamatkan nyawa putrinya, Siti Maryam dengan ikhtiarnya.. 

#OrangBaik, Maryam sedang berjuang untuk biss operasi dan segera pulih untuk rasaks  hangatnya pelukan ayah ibu. Bantu perjuangan Dik Maryam dengan cara:

Kunjungin website : https://kitabisa.com/campaign/bayinysuryatiningratsembuh?utm_source=ads_fb_imp&utm_medium=cpc&utm_campaign=HOSPITAL_bayinysuryatiningratsembuh_3+-+TEST+H1+C+4+-+NICU+-+GURU+NGAJI_WC_CAYA_ICON_DINI_RESTU_RSHS_367338&utm_content=c+bayinysuryatiningratsembuh+31%2F5%2F22&utm_term=ID+ALL

Posting Komentar untuk "URGENT!Bayi Guru Ngaji Harus Operasi Dinding Perut"