Tubuh Yatim Terbakar Demi Selamatkan 2 Adiknya

Kejadian - Jam menunjukkan pukul setengah 8 malam. Desa tempat tinggal Irwan dan ibunya gelap gulita karena sedang ada pemadaman listrik. Cahaya kuning dari lampu minyak tampak seperti kunang-kunang dari kejauhan. Suasana terasa damai sampai tiba-tiba cahaya kecil itu membesar di salah satu rumah, membuat ramai seisi desa dalam waktu singkat.

Rumah yang terbakar adalah kediaman Irwan, ibu, dan kedua adiknya. Api dari lampu minyak dengan cepat membesar karena banyak barang yang mudah terbakar di sekitarnya.

Irwan saat itu sedang mengerjakan tugas, ia sebenarnya mencium bau asap namun ia pikir ibunya sedang memasak. Hanya berselang beberapa detik ia mendengar ibunya berteriak hiteris, “Ya Allah, kebakaran! Kakak adek cepat ke luar!!”

Secepat kilat Irwan berlari ke arah suara ibunya. Api sudah cukup besar, Irwan bisa dengan jelas melihat wajah ibunya ketakutan dan basah karena air mata. Namun, ia tidak menemukan kedua adiknya.

Irwan langsung mengantar ibunya ke luar dan kembali masuk ke rumah untuk mencari adik-adiknya. Api sudah menjalar ke berbagai sudut rumah membuat Irwan kesulitan bernafas. Panas dari api pun terasa membakar matanya. 

Setelah beberapa saat akhirnya Irwan menemukan adik-adiknya. Keduanya sudah dalam keadaan lemas. Irwan membimbing mereka ke luar dan merelakan badannya sendiri sebagai tameng. 

Ibu dan kedua adik Irwan tidak mengalami luka parah, namun kondisi Irwan sendiri sangat mengkhawatirkan. Orang-orang desa yang baru datang langsung membawa Irwan ke puskesmas terdekat.

“Waktu Irwan cari adik-adiknya, saya cari bantuan ke warga sekitar. Tak lama dia ke luar dari rumah bersama adik-adiknya, saya lihat wajah dan tangannya kemerahan. Dia meringis tahan perih untuk selamatkan mereka,” ucap sang ibu.

Badan, wajah, kaki, dan tangan Irwan melepuh. Saking parahnya selama beberapa hari Irwan tidak dapat makan karena mengunyah saja sudah sangat sulit. Asupan gizi hanya ia dapat dari cairan infus saja.

Sejak ayah Irwan meninggal 8 tahun lalu, sang ibu berjuang sendiri membesarkan tiga anaknya. Kini beliau dihadapkan dengan cobaan besar yang bertubi-tubi. Ia kehilangan rumah dan harus mencari biaya yang tidak sedikit untuk kesembuhan anak pertamanya.

Miris, jangankan mengumpulkan biaya berobat yang sampai ratusan juta. Upah ibu Irwan sebagai petani serabutan saja kadang harus di hemat-hemat agar cukup untuk beli beras sebulan. Dalam seminggu upah ibu Irwan hanya Rp200 ribu saja…

“Irwan gak nyesel udah selamatin adik-adik. Tapi Irwan sedih sekali karena gak bisa main bola lagi kayak dulu,” lirih Irwan.

Dek Irwan masih butuh penanganan medis. Setiap perbannya perlu diganti ia harus menahan perih sambil berendam, sebab jika tidak perbannya akan menempel pada luka bakarnya. 

Kak, perjuangan anak yatim ini sudah begitu besar, mari dukung kesembuhannya dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;

2. Masukkan nominal donasi;

3. Pilih metode pembayaran GoPay, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;

4. Dapatkan laporan via email.

Terima kasih #OrangBaik!

Penggalangan dana ini mencurigakan?

Laporkan ke: support@kitabisa.com

Atau gunakan fitur laporan dengan klik tombol laporan di bawah ini

Sumber : kitabisa.com

Posting Komentar untuk "Tubuh Yatim Terbakar Demi Selamatkan 2 Adiknya"