Cerita awal Coach STY melatih Timnas Indonesia.

Cerita awal Coach STY melatih Timnas Indonesia. 

Diminta Ratu Tisha, hampir melatih Thailand dan menolak tawaran Klub China yg membayarnya lebih besar.

Menurut Coach STY, kisahnya melatih Indonesia berawal dari kontak yang dilakukan Sekjen PSSI saat itu, Ratu Tisha, kepada KFA (PSSI-nya Korea), sekitar November 2019.

Ratu Tisha meminta bantuan KFA untuk dihubungkan dengan STY. Setelah Piala Dunia 2018, STY belum melatih tim mana pun.

"Mantan Sekjen PSSI (Ratu Tisha) menghubungi saya melalui KFA. Ia mengatakan Ratu Tisha ingin berbicara kepada saya, mantan pelatih Timnas Korea Selatan,” kata Shin Tae-yong.

Setelah itu STY mengadakan pertemuan dengan petinggi PSSI di Malaysia.

"Karena khawatir jika saya ke Indonesia, media-media Indonesia akan mengetahuinya. Akhirnya saya bertemu di Malaysia dengan Ketua, Sekjen, Exco secara diam-diam. Kami membicarakan visi dan kemudian saya berpikir, baiklah, saya juga akan mempertimbangkannya dengan baik. Begitulah pada akhirnya saya jadi pelatih Timnas Indonesia,"

Sebelum diinginkan Indonesia, STY juga diinginkan Thailand dan sejumlah klub asal China. 

Thailand sempat menghubungi Shin Tae-yong setelah memecat sang pelatih, Milovan Rajevac.

"Sebenarnya, sempat ada pembicaraan dengan Thailand pada 2019,"

"Namun, prosesnya tidak berjalan lancar. Saya memutuskan untuk menarik diri sebelum menandatangani kontrak," jelas Shin Tae-yong.

Gagal mendatangkan Shin Tae-yong, Thailand mengangkat Akira Nishino, mantan Pelatih Timnas Jepang.

Kala itu Coach STY juga dihadapkan pilihan antara membesut Timnas Indonesia atau Klub China Shenzhen FC, yang juga menginginkannya.

Tak tanggung-tanggung,  Shenzhen FC menawarkan STY sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp44,5 miliar per tahun. Di saat bersamaan, PSSI datang dengan tawaran yang jauh lebih kecil.

Namun, mengejutkan banyak pihak, STY memilih Timnas Indonesia.

"Klub China menghubungi saya sejak April 2019. Namun, saya memilih Timnas Indonesia. Ketika saya memimpin Timnas Korea Selatan, saya merasakan hal yang berbeda ketimbang menangani sebuah klub,” kata Shin Tae-yong.

“Tawaran dari mereka (Shenzhen FC) hanya satu tahun. Mereka tidak menjanjikan kontrak jangka panjang. Padahal, jika mereka menawarkan dua tahun, saya mungkin menganggap China serius kepada saya,” 

“Satu tahun tak cukup bagi pelatih sepakbola di mana pun. Sebagai pelatih asing, saya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan budaya dan lain-lain. Satu tahun, saya tidak yakin dapat berbuat sesuatu,” tutup Shin Tae-yong.

Ratu Tisha, merupakan sosok yang berperan mendatangkan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia. Coach STY pun mengakuinya sendiri.

Posting Komentar untuk "Cerita awal Coach STY melatih Timnas Indonesia. "