Kulit Wajah Lecet, Siswi SMP Semarang Korban Bully 3 Kakak Kelas Ternyata Anak Yatim Piatu

Kolase foto pengeroyokan dan bullying 3 siswi SMP Semarang ke adik kelas.

- Ada cerita pilu dialami SN (14) korban perundungan fisik oleh kakak kelasnya sesama pelajar SMP Negeri di Kota Semarang.

Gadis kecil itu ternyata tak punya sosok ayah dan ibu.

Ibunya baru saja meninggal di tahun lalu.

Sedangkan ayahnya telah meninggalkannya sejak ia bayi berusia satu bulan.

"Ya kayak yatim piatu. Korban hidup bareng sama kakak kandungnya saja," ungkap kakak sepupu SN, Satrio Pamungkas kepada Tribunjateng.com.

Kini SN hanya berada di rumah. Kondisinya masih belum stabil akibat perundungan fisik yang membuat seragam putih birunya penuh dengan darah.

"Masih di rumah. Masih trauma," jelas Satrio.

Meskipun hanya tinggal bersama kakak kandung laki-laki yang sudah bekerja, SN sering pula dibantu oleh para kerabat.

Ketika korban mendapatkan perlakuan kekerasan tersebut sontak seluruh keluarga marah.

Satrio menyebut,korban pertama kali cerita ke kakaknya.

Lalu bersama om dan tantenya, korban datang ke polisi.

"Dilakukan proses visum dan menyerahkan seragam sekolah dan handphone untuk barang bukti," terangnya.

Kini keluarga menuntut agar kasus itu berjalan adil.

Mereka mengaku berasal dari keluarga tak mampu.

Meski begitu, mereka ingin kasus penganiayaan tersebut dapat berjalan seadil-adilnya.

"Kami orang tak punya, ga bisa nyewa pengacara. Kami hanya ingin kasus ini berjalan dengan seadil-adilnya. Kalau bisa dipidanakan ya pidanakan," ujar Kakak sepupu SN, Satrio Pamungkas kepada Tribunjateng.com.

Satrio mengungkapkan, keluarga merasa tak dilibatkan dalam proses sebelum polisi melakukan konferensi pers di media sehingga ia sempat memosting protesnya tersebut.

Ia memosting protesnya di grup Facebook Kota Semarang.

Tetapi pihak polisi kemudian menanggapinya untuk datang ke kantor Polrestabes besok, Jumat (27/5/2022).

"Iya saya tanyakan bagaimana prosedurnya kenapa kasus tidak ada perkembangan sama sekali.

Besok kami akan kesana agar mendapatkan kejelasan," tuturnya.

Ia menyebut, keluarga besarnya juga heran saat konferensi pers dengan media yang dihadirkan hanya pihak keluarga tersangka saja.

Pihaknya yang sebagai korban tidak diundang dalam kegiatan itu.

"Kami kaget saat lihat di media sosial Instagram orangtua tersangka minta maaf sepihak bersama polisi.

Kenapa kami tidak dilibatkan setidaknya supaya kami tahu sejauh mana proses hukum yang berjalan," jelasnya.

Terpisah,Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, kasus perundungan siswi SMP sudah dilakukan sesuai prosedur.

Para pelaku sudah diamankan setelah mendapatkan informasi dari medsos.

"Pelakunya anak-anak semua. Tidak dilakukan penahanan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com.

Penanganan kasus tersebut melibatkan pihak dinas, orangtua korban dan tersangka, psikolog dan pihak lainnya.

Menjawab tudingan keluarga korban yang tak dihadirkan saat konferensi pers, Irwan menyebut, sebelum konferensi pers orangtua korban dan tersangka sudah hadir di kantor Polrestabes Semarang.

Orangtua dihadirkan sebagai pengganti anaknya.

"Yang jelas prosedur hukum tetap berlangsung," tandasnya.

Posting Komentar untuk "Kulit Wajah Lecet, Siswi SMP Semarang Korban Bully 3 Kakak Kelas Ternyata Anak Yatim Piatu"