Kisah Pastor Vatikan Bersyahadat Usai Bandingkan Isi Al-Quran dan Alkitab
Ya, setelah 35 tahun menimba ilmu pendidikan Katolik dan bahkan sempat mengenyam sekolah tinggi pastor di Vatikan, pria itu justru malah memilih untuk menjadi seorang muslim.
Dilansir dari bersamadakwah, Ustadz Bangun Samudra, demikian nama Islamnya sekarang.
Samudra pindah agama setelah mempejari dan membandingkan antara Al Quran dan Alkitab. Antara Islam dan agamanya. Antara aqidah Islamiyah dengan dogma-dogma agama lamanya.
Tadinya, ia mempelajari Al Quran untuk menentang dan menolaknya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, ia terkesima saat mendapati di dalam Al Quran banyak panggilan mulia dari Allah untuk hambaNya.
Di surat An Nisa’ ayat 1 ada “yaa ayyuhan naas” (wahai manusia). Di surat Al Baqarah juga ada “yaa ayyuhan naas”.
Ilustrasi seorang pastor (Foto: Istimewa)
Yang lebih dalam lagi, dalam sekian banyak ayat Al Qur’an mendahului dengan panggilan “yaa ayyuhal ladziina aamanuu” (wahai orang-orang yang beriman).
"Panggilan-panggilan ini begitu memuliakan. Kita dipanggil sebagai manusia, bahkan kita dipanggil sebagai orang-orang beriman," kata Bangun Samudra.
Ia kemudian mencoba membandingkannya dengan Alkitab yang menyebut “wahai anak-anak domba.”
"Mengapa Tuhan kami memanggil kami sebagai anak domba yang dalam bahasa Jawa berarti wedhus? Benarkah ini panggilan dari Tuhan," tanya dia.
Perbedaan panggilan dari kedua kitab itu adalah salah satu di antara sekian banyak hal yang menjadi dasar pemikiran Samudra akhirnya masuk Islam dan meninggalkan gelar pastor. ***
Posting Komentar untuk "Kisah Pastor Vatikan Bersyahadat Usai Bandingkan Isi Al-Quran dan Alkitab"
Posting Komentar