Keji! Bayi 18 Bulan di Jeneponto Diduga Jadi Korban Rudapaksa, Harus Dioperasi Karena Terluka Parah

Bayi berjenis kelamin perempuan berusia 18 bulan di Jeneponto, Sulawesi Selatan mengalami pendarahan hebat

TRIBUNJAKARTA.COM - Bayi berjenis kelamin perempuan berusia 18 bulan di Jeneponto, Sulawesi Selatan diduga menjadi korban rudapaksa.

Pasalnya alat vital bayi tak berdosa tersebut mengalami pendarahan hebat.

TONTON JUGA

Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Sulawesi Selatan, Meisy Papayungan membeberkan kronologi dugaan perkosaan itu bisa terungkap.

Meisy Papayungan mengatakan semula bayi tak berdosa itu sedang tertidur di atas ayunan.

Tiba-tiba tante korban, mendengar bayi itu menangis histeris.

Sang tante lalu memeriksa kondisi bayi tersebut.

Betapa terkejutnya ia, melihat keponakannya buang air kecil bercampur darah.

"Awalnya karena keluarga mengantarkan anak ini untuk mendapatkan pengobatan di rumah sakit," ucap Meisy Papayungan saat menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia, pada Rabu (16/3/2022).

"Menurut keteranga keluarga, korban menangis dan kemudian dicek oleh tantenya, anak ini pipis dan bercampur darah,"

"Keluarga kaget dan segera mengantarkan ke rumah sakit," imbuhnya.

Setibanya di RSUD Latopas Jeneponto, dokter menilai luka di alat vital bayi tersebut tak wajar.

Akhirnya dokter RSUD Latopas Jeneponto melaporkan penemuannya ke pihak polisi.

"Nah di rumah sakit luka seperti itu, dianggap dokter tidak wajar untuk alasan jatuh," kata Meisy Papayungan.

"Sehingga pada hari Minggu, berkoordinasi dengan pihak kepolisian," imbuhnya.

Meisy Papayungan menjelaskan pihaknya dan Dinas Pemberdayaan Perempuan langsung mendatangi bayi tersebut, setelah mendapatkan informasi terkait dugaan pemerkosaan.

"Pada hari yang sama tante korban langsung memposting ke media sosial, sehingga berita itu tersebar," kata Meisy Papayungan.

"Setelah kami mengetahui informasinya, tim kami turun bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan," imbuhnya.

Meisy Papayungan mengatakan bayi itu selama ini diasuh oleh ayah dan keluarganya.

Pasalnya ibu bayi malang tersebut merantau ke luar kota, dan pergi meninggalkan korban.

"Jadi korban ini memang tinggal dengan ayah dan neneknya," ujar Meisy Papayungan.

"Ibunya sendiri keluar kota dan meninggalkan anak ini,"

"Jadi anak ini diasuh oleh ayah dan keluarga ayahnya," imbuhnya.

Terkait sosok pelaku yang tega merudapaksa bayi tersebut, hingga saat ini masih diselediki polisi.

"Masih didalami pihak kepolisian," ucap Meisy Papayungan.

"Kepolisian akan berusaha mengungkap kasus ini," imbuhnya.

Lalu, Meisy Papayungan mengatakan karena luka di alat vital bayi itu sangat parah sehingga harus menjalani operasi.

"Korban kemarin sudah dirawat dan menjalani tindakan operasi," kata Meisy Papayungan.

"Saat ini mulai pemulihan, baru proses hukumnya dilanjutkan," imbuhnya.

Meisy Papayungan menjelaskan saat ini polisi sedang memeriksa sejumlah saksi.

"Polres sedang kerja, meminta keterangan saksi, semoga keterangan saksi bisa mengarah siapa tersangka dalam kasus ini," ucap Meisy Papayungan.

Gubernur Sulsel Ikut Prihatin

Kabar dugaan pelecehan yang menimpa bayi 18 bulan sudah terdengar di telinga Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman.

Ia menyampaikan rasa prihatinnya atas kasus ini.

"Kami meminta agar aparat penegak hukum segera menangkap pelaku kejahatan seksual pada anak. Ini kejahatan yang sangat tidak manusiawi terhadap anak di bawah umur," kata Andi, dikutip dari Kompas.com.

Ia pun menginstruksikan agar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A PPKB) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pendampingan terhadap korban.

Gubernur pun menginstruksikan tim Andalan Sulsel Peduli untuk mendampingi sekaligus memberikan bantuan kepada korban.

Halaman sebelumnya


Posting Komentar untuk "Keji! Bayi 18 Bulan di Jeneponto Diduga Jadi Korban Rudapaksa, Harus Dioperasi Karena Terluka Parah"